Blog and News

29 May 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Software Testing: Tahapan Penting dalam Pengembangan Aplikasi

Aplikasi kini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Software atau aplikasi mulai digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari komunikasi, berbelanja, transportasi, hiburan, hingga bisnis. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi dan software menjadi sangat penting dan diminati. Untuk bisa memastikan aplikasi yang dikembangkan sudah layak dan memiliki kualitas tinggi, perlu dilakukan software testing.

Pengujian merupakan tahapan penting dalam pengembangan sebuah aplikasi atau software. Artikel ini akan membahas dengan lengkap apa itu software testing, kenapa pengujian diperlukan, apa saja jenis-jenis dan prinsip-prinsipnya, serta apa saja langkah-langkahnya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa Itu Software Testing?

Software testing adalah sebuah proses untuk menguji dan memverifikasi kualitas dan fungsi dari sebuah aplikasi. Proses pengujian aplikasi merupakan bagian dari software quality assurance (SQA).

Metode ini memiliki peran penting dalam software development life cycle. Setiap pengembangan dan perancangan sebuah aplikasi memerlukan pengecekan kualitas dan kinerja yang sesuai standar agar aplikasi yang diluncurkan bisa bebas atau minim error dan bug.

Proses pengujian meliputi beberapa hal seperti memastikan sistem aplikasi berfungsi dengan semestinya, aman, dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Kenapa Dibutuhkan Testing Pada Software?

Implementasi pengujian produk software umumnya didasari oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini berkaitan dengan kualitas dan keberlangsungan dari siklus hidup pengembangan aplikasi. Berikut ini adalah faktor-faktor serta penjelasannya:

Mitigasi Risiko

Faktor pertama implementasi pengujian aplikasi adalah untuk memitigasi risiko. Risiko-risiko umum seperti error dan kesalahan lainnya dalam proses pengembangan yang dapat menyebabkan kerugian baik waktu, biaya, dan reputasi.

Kepatuhan Terhadap Regulasi

Kepatuhan terhadap regulasi juga penting dalam proses pengembangan aplikasi. Faktor ini sangat penting khususnya bagi software yang terkait dengan keamanan pengguna.

Kepuasan Pengguna

Proses pengujian secara berkala bertujuan untuk memverifikasi fungsionalitas dari aplikasi yang dikembangkan dari sudut pandang pengguna. .

Penghematan Biaya

Berinvestasi pada tahapan pengujian dapat menghemat biaya yang lebih besar untuk memperbaiki berbagai kecacatan dan error yang ditemukan setelah perilisan aplikasi.

Optimasi Kualitas

Dalam proses pengujian terdapat feedback dan umpan balik yang didapatkan mengenai kualitas dan kesiapan software.

Apa Saja Jenis-jenis Software Testing?

Terdapat beberapa jenis pengujian aplikasi tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa jenis software testing:

System Testing

Salah satu jenis testing yang umum dilakukan adalah system testing. Pengujian jenis ini umumnya dilakukan pertama kali untuk memastikan seluruh sistem aplikasi sudah berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan user.

Unit Testing

Setelah menguji sistem, selanjutnya pengembang akan melakukan pengujian terhadap unit program atau unit testing. Pengujian jenis ini umumnya dilakukan oleh quality assurance (QA) untuk memastikan unit program yang akan diproduksi sudah layak dipakai, mulai dari unit-unit terkecil dalam aplikasi hingga unit terbesar.

Integration Testing

Integration testing merupakan jenis pengujian aplikasi yang dilakukan untuk memastikan seluruh komponen aplikasi dapat berfungsi ketika digabungkan menjadi satu dalam sebuah sistem. Pengujian integrasi ini dapat menemukan dan mengatasi masalah yang muncul saat integrasi antara komponen yang berbeda dalam satu sistem.

Performance Testing

Pengujian performa atau performance testing merupakan jenis pengujian yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja software dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Kinerja atau performa aplikasi diukur dalam berbagai kondisi dan situasi yang berbeda, serta meliputi berbagai aspek seperti kecepatan, responsivitas, stabilitas, dan skalabilitas.

Stress Testing

Stress testing adalah jenis pengujian aplikasi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan batas maksimal dari sebuah software dalam menangani beban kerja yang tinggi atau situasi yang ekstrim. Pengujian ini dapat menemukan masalah dan kelemahan yang mungkin tidak muncul pada pengujian normal sekaligus membuktikan aplikasi dapat bekerja dengan beban yang tinggi dan tidak biasa.

Apa Saja Prinsip-prinsip Pengujian Perangkat Lunak?

Terdapat beberapa prinsip utama dalam pengujian aplikasi. Prinsip-prinsip ini berperan sebagai pedoman dan strategi dalam pengujian. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pengujian aplikasi:

Pengujian Menunjukkan Adanya Kelemahan

Prinsip utama dari pengujian aplikasi adalah untuk menunjukkan adanya cacat. Pada dasarnya, pengujian dilakukan untuk mengurangi kemungkinan sisa kelemahan dan error yang belum ditemukan.

Pengujian Secara Lengkap Tidak Memungkinkan

Prinsip berikutnya menunjukkan bahwa pengujian secara menyeluruh dan lengkap tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, pengembang dan penguji perlu  menentukan jumlah pengujian yang optimal berdasarkan penilaian risiko aplikasi.

Pengujian Tahap Awal

Pengujian harus dilakukan di tahap awal siklus hidup pengembangan aplikasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui setiap kecacatan dalam tahap perancangan atau desain sedini mungkin.

Defect Clustering

Defect clustering merupakan prinsip yang menyatakan bahwa sebagian besar kecacatan berasal dari sebagian kecil modul. Prinsip ini merupakan penerapan Prinsip Pareto atau aturan 80/20 yang berarti sekitar 80% masalah dalam pengembangan aplikasi berasal dari 20% modul.

Pesticide Paradox

Pesticide paradox atau paradoks pestisida menyatakan bahwa sama halnya seperti pestisida, pengujian yang sama berulang-ulang malah akan berdampak pada tidak ditemukannya jenis kecacatan baru. Oleh karena itu, metode pengujian perlu ditinjau dan diperbarui secara berkala.

Pengujian Bergantung Konteks

Prinsip berikutnya adalah pengujian bergantung pada konteks. Hal ini menunjukkan setiap jenis aplikasi memiliki cara pengujian yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan, metode, dan teknik yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan kebutuhan.

Absence of Errors Fallacy

Absence of errors fallacy adalah prinsip yang menunjukkan bahwa tidak adanya error atau bug justru adalah kekeliruan. Prinsip ini berkaitan dengan prinsip pertama yaitu pengujian menemukan kecacatan.

Apa Saja Langkah-langkah Software Testing?

STLC atau Software testing life cycle adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah pengujian aplikasi. Berikut ini adalah tahapan dalam STLC:

Analisis Kebutuhan

Tahap pertama dalam STLC adalah analisis kebutuhan. Dalam tahap ini, tim SQA perlu memahami kebutuhan aplikasi dan apa saja yang harus diuji. Pada tahap ini tim SQA juga meninjau dokumen software requirements serta berdiskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mengumpulkan informasi.

Perencanaan Pengujian

Tahapan berikutnya adalah merencanakan pengujian sekaligus mengestimasi usaha dan biaya untuk pekerjaan pengujian. Perencanaan pada tahap ini meliputi identifikasi tujuan dan lingkup pengujian, mengembangkan strategi, metode, dan teknik pengujian, serta menetapkan peran dan tanggung jawab pada tim pengujian.

Pengembangan Kasus Uji

Setelah perencanaan selesai, tim SQA akan mencatat kasus-kasus uji yang kemudian ditinjau oleh tim SQA. Selain itu, tim pengujian juga akan mempersiapkan data pengujian yang diperlukan selagi kasus uji ditinjau oleh tim SQA. Hal ini meliputi pembuatan kasus uji serta identifikasi ekspektasi hasil untuk setiap kasus.

Lingkungan Pengujian

Selanjutnya, lingkungan pengujian pun disiapkan sesuai dengan kebutuhan produk software. Tahapan ini dapat dilakukan beriringan dengan pengembangan kasus uji. Lingkungan uji ini akan disiapkan oleh tim developer.

Eksekusi Pengujian

Setelah lingkungan pengujian telah disiapkan, tahap pengujian pun baru dilaksanakan untuk mendeteksi dan memperbaiki kecacatan yang ditemukan. Tahapan ini meliputi eksekusi pengujian, dokumentasi temuan kecacatan, analisis hasil, pengujian ulang, lalu pelaporan hasil pengujian yang akan dilaporkan pada stakeholder terkait.

Penutupan Pengujian

Setelah pengujian selesai, semua temuan dan aktivitas akan didokumentasikan dan dilaporkan untuk memastikan software sudah aman dan siap rilis. Laporan yang didokumentasikan meliputi laporan ringkasan pengujian, pelacakan kecacatan, pembersihan lingkungan pengujian, laporan penutupan, lalu umpan balik dan perbaikan.

Temukan Solusi Tenaga IT Profesional untuk Software Testing dengan PhinCon!

Software testing merupakan tahapan vital dalam proses software quality assurance (SQA). Anda dapat memastikan kualitas aplikasi dan menghindari isu teknis sebelum aplikasi dirilis ke publik. Untuk bisa melaksanakan pengujian yang tepat, diperlukan tenaga IT yang tepat juga.

PhinCon merupakan perusahaan IT terpercaya di Jakarta yang berpengalaman dalam menyediakan layanan IT outsourcing untuk menyalurkan software testing engineer berpengalaman dan berkualitas untuk menguji aplikasi Anda. Ahli IT dari PhinCon menggunakan automation tester tools dan manual tester tools untuk memastikan kualitas aplikasi Anda.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut mengenai software testing engineer dari PhinCon!

Editor: Cardila Ladini