Blog and News
User Research: Strategi Menciptakan Aplikasi User-Friendly
Bayangkan sebuah aplikasi yang sudah dibuat semenarik mungkin dengan fitur yang canggih, tetapi tidak ada pengguna yang memakainya. Hal ini dapat terjadi jika aplikasi tersebut gagal memenuhi harapan atau ekspektasi penggunanya. Sumber daya yang dikeluarkan untuk mengembangkan aplikasi pun dapat terbuang sia-sia. Maka dari itu, proses user research diperlukan untuk memahami segala aspek tentang pengguna yang akan memakai aplikasi tersebut. Hal ini mencakup kebutuhan, permasalahan, motivasi, hingga perilaku pengguna.
Kenali lebih lanjut tentang apa itu user research, alasan pentingnya proses ini dalam pembuatan aplikasi, hingga langkah pelaksanaannya.
Apa Itu User Research?
User research atau riset pengguna adalah proses untuk memahami kebutuhan, perilaku, pengalaman, dan motivasi pengguna melalui berbagai macam metode. Riset ini berperan penting untuk mengetahui siapa sasaran dari aplikasi yang dibuat, masalah yang mereka hadapi, serta bagaimana aplikasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan adanya user research, aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dituju.
Mengapa User Research Penting dalam UI/UX Design?
Beberapa alasan mengapa user research perlu dilakukan dalam proses pengembangan aplikasi, khususnya dalam desain UI/UX adalah:
Menumbuhkan Empati untuk Pengguna
Berempati artinya berusaha memahami dan menempatkan diri di posisi pengguna. Artinya, designer perlu melihat bagaimana pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada di aplikasi. Empati membantu Anda dalam merancang solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini juga mencegah Anda dalam membuat asumsi terkait pelanggan, tetapi berfokus pada kebutuhan dan perilaku pelanggan yang sebenarnya.
Identifikasi Masalah yang Dialami Pelanggan
Pengguna umumnya menggunakan suatu aplikasi karena alasan tertentu. Misalnya, seorang pengguna memakai aplikasi dompet digital untuk manajemen keuangan. Maka dari itu, riset pengguna berguna untuk memahami masalah pengguna yang bisa diatasi dengan aplikasi tersebut.
Keputusan Desain Berbasis Data
Hasil user research memberikan insight menarik seputar target pengguna Anda. Setelah mengidentifikasi masalah pengguna yang perlu diatasi, Anda dapat merancang solusi terbaik berdasarkan hasil riset yang sudah dikumpulkan. Anda tidak perlu menebak-nebak kebutuhan pengguna yang perlu dipenuhi. Hal ini akan membuat proses desain aplikasi lebih efektif dengan didasarkan pada data pengguna yang akurat.
Menghemat Waktu dan Biaya
Proses pengembangan software atau aplikasi dapat memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, termasuk salah satunya dalam melakukan user research. Namun, user research membantu identifikasi masalah pada aplikasi sejak dini, sehingga Anda tidak perlu membuang waktu untuk mengembangkan fitur yang mungkin kurang memenuhi kebutuhan pengguna. User research juga berguna untuk memprioritaskan fitur-fitur yang paling bermanfaat untuk pengguna.
Menciptakan Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Proses riset pengguna artinya berusaha memfokuskan kebutuhan pengguna saat mengembangkan aplikasi. Artinya, aplikasi yang dibuat menyediakan solusi untuk mengatasi masalah serta memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini akan berdampak pada pengalaman pengguna yang lebih baik.
Apa Saja Metode dalam User Research?
Terdapat beberapa contoh metode dalam melakukan user research, seperti:
- User Interview: Metode wawancara ini meminta pengguna untuk mendeskripsikan pengalaman, kebutuhan, motivasi, dan perilaku saat memakai aplikasi.
- Focus Group: Metode ini mengelompokkan sejumlah orang untuk berdiskusi tentang pengalaman atau opini mereka tentang suatu aplikasi.
- Survei: Jenis metode ini mengajukan survei berisi pertanyaan tertutup (jawaban “Ya/Tidak” atau skala angka) atau terbuka (jawaban isian) untuk mengumpulkan sampel data terkait pengalaman, preferensi, dan kepuasan pengguna terhadap produk.
- Card Sorting: Pada metode ini, pengguna sebagai partisipan diminta untuk mengelompokkan kartu berisi topik atau informasi berbeda. Kategori pengelompokkan bisa ditentukan oleh pengguna sendiri atau sudah ditentukan sebelumnya.
- A/B Testing: Metode A/B testing meminta pengguna untuk membandingkan 2 versi dari suatu produk atau fitur untuk menentukan versi yang menunjukkan performa paling baik.
Apa Saja Langkah dalam Melakukan User Research?
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan user research adalah:
Tentukan Target Riset
Langkah pertama adalah menentukan target riset yang ingin dicapai. Misal, Anda ingin mengetahui seberapa mudah pengguna melakukan pembelian dalam 2 versi layout halaman aplikasi. Target akan membuat proses riset lebih terarah, sehingga insight pengguna yang dihasilkan menjadi lebih optimal.
Pilih Metode Riset
Penetapan target riset akan berdampak pada jenis metode riset yang dipilih. Dalam hal ini, penting untuk memilih jenis metode yang paling tepat untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan. Metode yang dipilih juga perlu disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki. Misal, Anda melakukan metode A/B testing untuk riset perbandingan atau metode survei untuk mengumpulkan opini pengguna seputar fitur aplikasi tertentu.
Kembangkan Rencana Riset
Rencana riset berisi detail langkah yang akan dilaksanakan selama user research berlangsung. Dalam hal ini, Anda dapat merencanakan daftar skenario, pertanyaan, atau tugas yang perlu diselesaikan pengguna. Rencana riset nantinya disesuaikan dengan jenis metode yang sudah ditentukan.
Sebagai contoh, pada metode focus group, Anda dapat menentukan jumlah dan komposisi partisipan dalam satu kelompok, daftar pertanyaan atau topik diskusi, hingga cara menganalisis hasil diskusi.
Rekrut Partisipan
Partisipan user research haruslah orang-orang yang sesuai dengan target audience maupun user persona. Misal, kriteria partisipan Anda adalah pekerja kantoran usia 23-40 tahun yang melakukan transaksi cashless dalam 3 bulan terakhir. Hasil riset dari partisipan yang tepat akan lebih akurat dalam merefleksikan perilaku pengguna yang menjadi sasaran aplikasi Anda.
Lakukan Riset Pengguna
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses user research berdasarkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Selama riset berlangsung, kumpulkan dan dokumentasikan data-data yang diperlukan.
Analisis Hasil Riset
Hasil analisis dari user research yang dilakukan akan bergantung pada jenis metode yang dipilih. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif. Misal, Anda menemukan adanya pola pada respon partisipan, atau terdapat insight yang muncul dari respon partisipan.
PhinCon: Solusi UI/UX yang Menjawab Kebutuhan Pengguna Anda!
PhinCon hadir sebagai solusi UI/UX yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pengguna meraih target bisnis Anda. Tim UI/UX kami merupakan tenaga profesional dan berpengalaman dalam mendesain berbagai jenis aplikasi, mulai dari super apps, medical services, insurance, e-commerce, keuangan dan perbankan, dan lain sebagainya. Aplikasi yang dirancang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga mampu memenuhi ekspektasi pengguna melalui proses user research yang mendalam. Kami memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan dapat benar-benar menjawab kebutuhan dan keinginan target pasar Anda.
Percayakan pengembangan UI/UX aplikasi Anda dengan PhinCon sebagai IT consulting terpercaya. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.
Editor: Cardila Ladini