Blog and News
Prototype: Jembatan Antara Ide dan Pengembangan Aplikasi
Aplikasi yang Anda gunakan di handphone atau komputer harus melalui berbagai tahapan proses, di mana salah satunya adalah proses pembuatan prototype. Dalam pengembangan aplikasi, prototype adalah jembatan penting antara ide dan realita. Ide-ide abstrak yang dituangkan dalam bentuk desain diwujudkan menjadi bentuk fisik maupun digital. Proses prototyping memungkinkan pengujian, evaluasi, dan penyempurnaan sebelum produk aplikasi final siap dikembangkan.
Prototype berperan krusial dalam memastikan aplikasi dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna. Ketahui lebih lanjut tentang apa itu prototype, manfaat yang diberikan, serta tahapannya!
Apa yang Dimaksud dengan Prototype?
Prototype artinya sampel atau model awal dari sebuah produk yang dibuat untuk menguji sebuah konsep atau proses pada produk yang akan dikembangkan. Proses prototyping bertujuan untuk mempresentasikan hasil desain aplikasi dari bentuk sketsa atau gambar menjadi bentuk produk simulasi.
Sebagai model awal, prototype biasanya digunakan sebagai cara untuk menguji pengalaman pengguna saat memakai aplikasi. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pain points pengguna dan masalah aplikasi selama usability testing berlangsung. Kualitas aplikasi yang akan menjadi produk final juga dapat ditingkatkan dengan pengujian lewat prototyping.
Apa Saja Jenis-Jenis Prototype?
Jenis prototype terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Low-Fidelity Prototyping: Jenis ini adalah cara prototyping untuk membuat versi awal dari sebuah produk aplikasi dengan metode yang relatif cepat. Low-fidelity biasanya didesain untuk mengevaluasi konsep sebelum berlanjut ke desain yang lebih detail. Jenis low-fidelity cocok untuk proses brainstorming di tahap awal atau mengeksplorasi ide dengan lingkup luas tanpa menghabiskan banyak waktu atau sumber daya.
- High-Fidelity Prototyping: Jenis ini merupakan versi yang lebih mendetail dan lebih dekat dengan produk final yang akan dibuat. Dibandingkan low-fidelity yang bersifat dasar, high-fidelity mencakup elemen yang lebih kompleks, seperti elemen visual, navigasi, dan interaksi (termasuk animasi dan transisi). High-fidelity prototyping sering dilakukan pada tahap akhir dari proses desain, seperti usability testing.
Apa Manfaat Prototype?
Prototyping merupakan proses penting dalam siklus pengembangan software. Beberapa manfaat dari dibuatnya prototype adalah:
Menghemat Waktu dan Biaya
Prototype merupakan proses hemat biaya untuk menguji konsep atau ide tanpa harus membuat produk aplikasi hingga menjadi produk final. Proses ini juga memudahkan identifikasi masalah pada desain aplikasi sejak awal proses pengembangan. Perbaikan sejak dini menghindarkan developer dari terbuangnya waktu, biaya, dan sumber daya untuk memperbaiki masalah pada proses pengembangan aplikasi. Masalah tersebut juga dapat dicegah sebelum membesar atau dialami oleh pengguna.
Meningkatkan Kualitas Fitur atau Desain
Sebagai simulasi dari aplikasi yang akan dibuat, prototype memperlihatkan aspek-aspek yang dapat ditingkatkan dari desain yang sudah dibuat. Melalui prototype, developer dan designer juga bisa berinovasi dengan konsep-konsep baru untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang akan dikembangkan.
Memfasilitasi Komunikasi
Proses prototyping memberikan gambaran jelas tentang seperti apa aplikasi yang nantinya akan dikembangkan. Hal ini penting untuk memfasilitasi komunikasi antara stakeholder maupun developer dan designer yang merancang aplikasi agar memiliki pandangan yang sama. Dengan demikian, risiko kesalahpahaman antara stakeholder maupun developer dan designer bisa dihindari.
Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Developer dan designer dapat menguji desain user interface (UI) dan user experience (UX) aplikasi dengan pengguna sesungguhnya saat proses prototyping. Feedback yang dikumpulkan pada proses user testing berguna untuk meningkatkan kualitas desain aplikasi, sehingga produk final yang dihasilkan dapat bersifat user-friendly dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Apa Saja Tahapan dalam Pembuatan Prototype?
Berbagai aplikasi, mulai dari aplikasi web maupun aplikasi mobile, membutuhkan proses prototyping dalam pengembangannya. Beberapa tahapan tersebut adalah:
Mengumpulkan dan Menganalisis Kebutuhan Pengguna
Sebelum proses prototyping dimulai, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan pengguna yang akan memakai aplikasi. Proses seperti interview, survei, atau usability test dilakukan untuk memahami kebutuhan dan ekspektasi pengguna terhadap aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap ini, fungsi-fungsi utama pada aplikasi perlu ditentukan beserta fitur-fitur untuk mendukung fungsi tersebut.
Membuat Desain Awal
Desain awal untuk proses prototyping dapat dimulai dengan pembuatan wireframe sebagai sketsa dasar dari UI aplikasi yang akan dibuat. Desain ini bukanlah desain final dan memerlukan perbaikan berdasarkan feedback yang didapatkan. Tahap ini juga menggambarkan alur pengguna saat memakai aplikasi serta menentukan tampilan-tampilan utama yang akan dimunculkan di hasil prototyping.
Mulai Membangun Prototype
Setelah mengumpulkan kebutuhan pengguna serta membuat desain awal, proses prototyping dapat segera dimulai. Pembuatan prototype memerlukan software atau alat yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi, seperti Figma atau Adobe XD. Prototyping dapat mencakup beberapa elemen interaktif serta fungsi-fungsi dasar di dalam aplikasi.
Evaluasi Hasil Prototype
Selanjutnya, usability testing akan dijalankan untuk mengevaluasi prototype yang sudah dibuat serta mengidentifikasi masalah pada hasil prototyping. Pada tahap ini, feedback dari stakeholder akan dikumpulkan untuk meningkatkan kualitas desain dan fungsionalitas hasil prototyping.
Penyempurnaan Prototype
Setelah mempresentasikan hasil prototyping kepada stakeholder, prototype dapat disempurnakan berdasarkan feedback dan masukan dari stakeholder. Dalam hal ini, penting untuk memastikan hasil prototyping aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna maupun keperluan bisnis. Jika sudah sesuai, prototype dapat berlanjut ke proses pengembangan aplikasi.
Realisasikan Ide Anda dengan Prototype Berkualitas dari PhinCon!
Prototyping adalah proses penting dalam memvisualisasikan, menguji, dan menyempurnakan konsep sebelum pengembangan aplikasi siap dikembangkan. Namun, proses prototyping yang efektif memerlukan keahlian khusus. Di sinilah peran PhinCon dengan solusi UI/UX untuk menjawab kebutuhan prototype dalam pengembangan aplikasi.
Tim UI/UX PhinCon merupakan tenaga profesional dan berpengalaman dalam menciptakan berbagai jenis aplikasi. Beberapa contoh aplikasi yang dibuat mencakup super apps, e-commerce apps, asuransi, medical service, keuangan dan perbankan, hingga telecommunications. Tim kami tidak hanya siap membantu Anda menciptakan prototype yang menarik secara visual, tetapi juga memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pengguna.
Jangan ragu untuk mewujudkan visi Anda bersama PhinCon.
Untuk informasi lebih lanjut seputar UI/UX, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.
Editor: Cardila Ladini