Blog and News

19 September 2024 Muftia Parasati

Usability Testing: Ukur Kualitas Aplikasi dari Perspektif Pengguna

Saat merancang sebuah website atau aplikasi, penting untuk mengetahui apakah website atau aplikasi yang dibuat dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna sasaran. Untuk mengetahuinya, dilakukan pengujian seperti usability testing untuk mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan website atau aplikasi serta mengumpulkan feedback tentang pengalaman mereka.

Sebagai contoh, seorang pengguna mencoba aplikasi baru untuk memesan makanan secara online. Peneliti akan mengamati bagaimana pengguna menemukan fitur di dalam website atau aplikasi, kesulitan yang dialami, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Hasil pengujian dapat digunakan untuk menemukan masalah pemakaian dalam website atau aplikasi serta meningkatkan pengalaman pengguna.

Kenali lebih lanjut tentang apa itu usability testing, tujuan pelaksanaannya, serta contoh metode yang digunakan dalam pengujian ini.

Apa Itu Usability Testing?

Pada UI/UX, usability testing adalah salah satu jenis user research yang menguji pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk digital seperti website atau aplikasi. Proses pengujian ini melihat seberapa mudah produk digital digunakan oleh sekelompok pengguna. Tujuan lainnya dari usability testing adalah menemukan masalah pada website atau aplikasi yang diuji, mengidentifikasi peluang untuk peningkatan kualitas, hingga mempelajari perilaku dan preferensi pengguna.

Saat usability testing berlangsung, pengguna sebagai partisipan diminta untuk melaksanakan tugas tertentu saat berinteraksi dengan user interface website atau aplikasi. Fasilitator atau moderator pengujian akan mengamati perilaku pengguna serta mengumpulkan feedback dari interaksi pengguna.

Kapan Harus Melakukan Usability Testing?

Usability testing bisa dilakukan pada tahap apapun selama proses pengembangan website atau aplikasi berlangsung untuk memastikan pengalaman pengguna yang memuaskan. Beberapa contoh situasi yang tepat untuk menerapkan usability testing adalah:

  • Menguji Ide Baru: Pengujian ide atau konsep baru dapat dilakukan dengan usability testing sebelum proses pengembangan desain yang kompleks dimulai. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi pain points, ekspektasi, serta kebutuhan pengguna. 
  • Mengevaluasi Prototype: Sebuah prototype adalah versi awal dari sebuah produk digital yang dibuat untuk mengevaluasi fungsionalitas produk sebelum tahap finalisasi. Anda dapat melihat aspek-aspek yang perlu ditingkatkan untuk menjamin pengalaman pengguna yang positif.
  • Sebelum Peluncuran: Melakukan usability testing sebelum peluncuran bertujuan untuk memastikan tidak ada masalah pada produk digital, mampu memenuhi ekspektasi pengguna, serta menguji kemudahan pemakaian.
  • Pengujian Berkala Setelah Peluncuran: Pengujian secara berkala bertujuan untuk memastikan produk digital tetap relevan dan user-friendly serta mengatasi masalah yang muncul saat dipakai oleh pengguna.

Apa Tujuan Dilaksanakannya Usability Testing?

Proses usability testing menyediakan insight berharga seputar perilaku pengguna saat berinteraksi dengan produk digital. Beberapa tujuan dilakukannya usability testing adalah:

Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Fungsi utama dari proses testing adalah mengevaluasi pengalaman pengguna saat memakai website atau aplikasi. Pengujian ini memastikan produk digital Anda mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna dengan lebih baik, yang nantinya akan berdampak pada kepuasan pengguna saat memakai produk digital tersebut. 

Mengidentifikasi Masalah Pada Produk

Masalah pada produk digital dapat merusak pengalaman pengguna saat memakai produk tersebut. Jika tidak kunjung diperbaiki, pengguna tidak akan kembali menggunakan produk digital tersebut, bahkan dapat memunculkan persepsi negatif terhadap perusahaan. Proses testing ini dapat mengidentifikasi masalah yang muncul untuk segera diperbaiki, baik selama tahap pengembangan, sebelum peluncuran, maupun setelah peluncuran produk.

Mengoptimasi Alur Pengguna

Proses testing memberikan data tentang rata-rata waktu pengguna dalam menyelesaikan tugas tertentu saat berinteraksi dengan website atau aplikasi. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimasi alur pengguna agar tidak bertele-tele dan mengevaluasi navigasi di dalam website atau aplikasi.

Apa Saja Jenis Metode dalam Usability Testing?

Pemilihan metode testing yang tepat sangat penting untuk mengumpulkan insight yang dibutuhkan dan menciptakan produk digital dengan desain yang berfokus pada pengguna. Berikut adalah contoh metode dalam testing:

Pengujian Kualitatif vs Kuantitatif

Pengujian kualitatif berfokus dalam memahami pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk digital serta mengapa pengguna melakukan tindakan-tindakan tertentu. Metode pengujian ini memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan, perilaku, dan emosi pengguna saat berinteraksi dengan produk. 

Sementara pengujian kuantitatif lebih berfokus pada data statistik, seperti misalnya berapa lama waktu yang dihabiskan pengguna untuk menyelesaikan tindakan tertentu. Metode kuantitatif menyediakan data objektif dan terukur untuk menganalisis perilaku pengguna saat memakai produk digital. 

Pengujian In-person vs Remote

Metode pengujian In-person menempatkan pengguna dengan peneliti atau fasilitator di ruangan yang sama. Dengan metode ini, peneliti dapat mengamati gerak tubuh dan perilaku pengguna dengan lebih jelas saat memakai produk digital yang diuji. 

Berbeda dengan pengujian In-person, pengujian Remote dilakukan secara online, di mana pengguna dapat menyelesaikan tugas yang diberikan di lokasi masing-masing. Meskipun tidak bisa melihat pengguna secara langsung, metode ini dapat mengumpulkan insight dari pengguna di berbagai penjuru dunia.

Guerilla Testing

Metode Guerilla Testing memilih partisipan sebagai pengguna secara acak di ruang publik seperti mall atau coffee shop. Partisipan akan diminta untuk berpartisipasi dengan menyelesaikan usability testing secara cepat dan ringkas. Cara ini memungkinkan peneliti untuk memilih partisipan yang belum pernah mengikuti tes seperti ini untuk memberikan feedback tentang produk digital yang diuji.

Card Sorting

Card Sorting adalah salah satu metode usability testing untuk menguji information architecture di dalam website atau aplikasi. Pengguna diberikan kartu berisi nama, topik, atau deskripsi singkat tentang section di dalam website atau aplikasi. Selanjutnya, pengguna diminta untuk mengelompokkan kartu tersebut menurut kategori yang ditentukan pengguna sendiri atau peneliti. Metode ini memberikan insight tentang cara menyusun informasi yang sesuai dengan ekspektasi dan pemahaman pengguna di dalam produk digital.

Mulai Bangun Aplikasi yang Sesuai Kebutuhan Pengguna Anda Bersama PhinCon!

Usability testing merupakan langkah yang tidak boleh dilewatkan untuk memastikan pengalaman pengguna yang memuaskan. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah pada website atau aplikasi, Anda dapat meningkatkan kepuasan pengguna hingga pertumbuhan bisnis secara signifikan. 

PhinCon menawarkan layanan UI/UX yang komprehensif, mulai dari user research yang mendalam, pengembangan desain visual, pengembangan prototype, hingga pengujian menggunakan usability testing. Tim kami merupakan tenaga handal dan berpengalaman yang mampu mengoptimalkan pengalaman pengguna melalui aplikasi yang didesain menarik dan berfungsi tanpa kendala. Tim UI/UX PhinCon berpengalaman dalam merancang berbagai jenis aplikasi, seperti super apps, medical services, insurance, e-commerce, keuangan dan perbankan, dan lain sebagainya.

Tunggu apalagi? Hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut tentang layanan UI/UX dari PhinCon.

Editor: Cardila Ladini