Blog and News

02 February 2024 Muftia Parasati

e-KYC: Masa Depan Keamanan dan Efisiensi Verifikasi Identitas

Lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga yang rentan mengalami berbagai tindak kejahatan, seperti misalnya pencucian uang, pendanaan teroris, hingga tindakan penggelapan dana. Lembaga keuangan dapat menangani banyak transaksi dari berbagai sumber setiap harinya. Tanpa pengamanan yang kuat, tindak kejahatan dapat terjadi di dalam lembaga keuangan. Salah satu langkah keamanan yang diterapkan adalah e-KYC (electronic Know Your Customer). 

KYC mengharuskan pelanggan untuk menjalani serangkaian proses demi membuktikan keaslian identitas. Berbagai bisnis, khususnya yang berhubungan dengan keuangan, perlu menerapkan sistem ini untuk menjamin keamanan selama berlangsungnya proses transaksi. Pahami lebih jauh seputar apa itu e-KYC serta keuntungan yang diberikan terhadap bisnis.

Apa yang Dimaksud dengan e-KYC?

e-KYC yang merupakan singkatan dari electronic Know Your Customer adalah sistem yang digunakan lembaga keuangan untuk mengenali pelanggan mereka. Sistem ini bertujuan untuk memverifikasi keaslian identitas pelanggan. Sistem ini merupakan versi digital dari KYC yang sebelumnya dijalankan secara manual.

KYC konvensional mengharuskan pelanggan untuk mmenyiapkan dokumen fisik seperti KTP, SIM, paspor, tagihan air atau listrik secara langsung di kantor. Selanjutnya, electronic KYC dikembangkan untuk memfasilitasi proses verifikasi secara online dengan memanfaatkan teknologi digital serta artificial intelligence (AI).

KYC versi digital biasa ditemukan saat proses customer onboarding. Proses verifikasi jenis KYC ini melibatkan data pelanggan yang diakses melalui saluran digital. Teknologi mutakhir memungkinkan perusahaan dalam mencocokkan informasi yang disediakan dengan database. Lembaga pengelola keuangan seperti bank wajib menerapkan sistem ini.

Di Indonesia, regulasi e-KYC didasarkan pada Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pencucian Uang serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank. Peraturan ini memastikan bahwa proses verifikasi identitas pelanggan dilakukan secara aman dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Apakah Aplikasi e-KYC Aman?

Proses e-KYC melibatkan serangkaian data pribadi yang cenderung sensitif. Ditambah dengan pelaksanaannya yang berlangsung secara digital, pelanggan mungkin mengkhawatirkan keamanan data-data tersebut. 

Dalam pelaksanaannya, sistem ini tidak hanya dilengkapi metode keamanan seperti password dan autentikasi dua faktor, tetapi juga verifikasi biometrik seperti face recognition dan identifikasi iris mata. Cara ini bertujuan agar informasi yang disediakan sesuai dengan bank data pelanggan. Dengan demikian, potensi penipuan dan penyalahgunaan identitas orang lain dapat dihindari. 

Sistem ini juga diatur oleh undang-undang dan diawasi secara ketat oleh badan hukum. Maka dari itu, baik penyedia maupun bisnis yang menggunakan teknologi ini harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Bagaimana Tata Cara Penerapan e-KYC?

Sistem electronic KYC menghapus proses tatap muka yang dipakai untuk mengecek profil pelanggan. Saat proses customer onboarding dimulai, pelanggan akan melalui serangkaian langkah verifikasi dalam sistem tersebut. Adapun tata cara penerapan e-KYC adalah sebagai berikut:

  • Mendaftarkan Diri: Saat melakukan registrasi, pelanggan diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti tempat tanggal lahir, alamat, serta nomor identitas. 
  • Mengunggah Dokumen Pribadi: Pelanggan akan diminta untuk menyerahkan dokumen pribadi dalam bentuk digital yang dibutuhkan saat registrasi. 
  • Pengambilan Selfie untuk Verifikasi: Pelanggan akan diminta untuk melakukan selfie sambil memegang kartu identitas seperti KTP atau SIM. Langkah ini diperlukan untuk verifikasi biometrik.
  • Pengecekan Biometrik dan Data Pelanggan: Setelah mengunggah dokumen, pelanggan perlu melalui pengecekan biometrik, seperti face recognition atau sidik jari. Informasi pelanggan yang disediakan juga diverifikasi untuk membuktikan kesamaannya dengan data yang ada di database pemerintah melalui API

Apa Saja Manfaat e-KYC Terhadap Bisnis?

Terlepas dari kewajiban lembaga pengelola keuangan untuk mengimplementasikan e-KYC, sistem ini dapat memberikan keuntungan baik terhadap bisnis maupun pelanggan yang menggunakannya. Berikut ini adalah manfaatnya terhadap bisnis:

Mempercepat Proses Customer Onboarding

Pelanggan dapat menemukan e-KYC pada proses customer onboarding. Pada tahap ini, pelanggan baru mengenal produk bisnis dan akan membuat akun baru. Sistemn ini membuat pelanggan tidak harus datang langsung ke kantor dan menyiapkan dokumen fisik, melainkan cukup memanfaatkan perangkat elektronik seperti handphone dan jaringan internet yang stabil. Prosesnya relatif cepat dan bisa dilakukan di mana saja, sehingga dapat mendukung customer experience yang baik serta mencegah rasa frustasi dari pelanggan.

Meningkatkan Efisiensi Operasional

Proses e-KYC meminta pelanggan untuk menyediakan dokumen yang diperlukan secara online. Selanjutnya, sistem dapat memproses pengecekan data dalam waktu yang relatif singkat menggunakan teknologi digital. Dengan demikian, proses operasional dapat berlangsung secara efisien dan cepat.

Menghemat Biaya

e-KYC merupakan solusi modern dan hemat biaya dari KYC konvensional. Proses akuisisi pelanggan secara digital dapat mengurangi kertas yang biasa dicetak dan diisi untuk keperluan verifikasi identitas. Selain itu, sistem ini juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan dokumen fisik atau tenaga kerja. 

Apa Saja Tantangan dalam Menerapkan e-KYC?

Selain manfaat, penerapan electronic KYC juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu diantisipasi. Beberapa tantangan tersebut adalah:

Ancaman Serangan Cyber

Tantangan pertama adalah risiko serangan cyber pada proses electronic KYC. Hal ini disebabkan oleh adanya data biometrik dan data pribadi pengguna di dalam sistem electronic KYC, sehingga rentan terjadi pencurian atau penyalahgunaan data jika tidak dilindungi dengan baik. Penting untuk menerapkan strategi keamanan data yang kuat untuk mencegah ancaman peretasan maupun serangan cyber lainnya.

Infrastruktur yang Belum Merata

Keberhasilan implementasi electronic KYC bergantung pada infrastruktur teknologi yang kuat. Akan tetapi, beberapa wilayah di Indonesia, terutama daerah yang terpencil, tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk menjalankan electronic KYC. Hal ini termasuk kurang meratanya akses internet di wilayah-wilayah tersebut. Hasilnya, penerapan electronic KYC menjadi tidak optimal karena aksesnya yang terbatas.

Masalah Literasi Digital

Literasi digital masyarakat yang rendah menjadi salah satu tantangan implementasi electronic KYC. Mereka masih kurang paham penggunaan teknologi digital seperti electronic KYC serta cara menggunakannya dengan aman. Tindakan seperti sosialisasi untuk meningkatkan literasi digital dapat dilakukan untuk mendukung keberhasilan implementasi electronic KYC. 

Contoh Implementasi e-KYC di Berbagai Industri

Penerapan electronic KYC bisa ditemukan di berbagai jenis industri dan sektor bisnis, seperti:

  • Perbankan: Sektor perbankan menggunakan electronic KYC untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan menyesuaikan identitas nasabah. Informasi yang digunakan termasuk data biometrik (sidik jari, scan wajah, iris mata, suara), dan identitas pribadi (KTP dan passport).
  • E-Commerce: Perusahaan e-commerce menggunakan electronic KYC untuk proses pendaftaran pengguna hingga verifikasi akun penjual. Tindakan ini sangat penting untuk mencegah risiko penipuan serta mendukung transaksi penjualan yang lebih aman untuk pelanggan dan penjual. 
  • Kesehatan: Rumah sakit dan lembaga kesehatan menerapkan electronic KYC untuk memverifikasi identitas pasien, mengelola riwayat kesehatan digital dengan aman dan efisien, hingga menyederhanakan proses administratif.
  • Telekomunikasi: Perusahaan telekomunikasi memakai electronic KYC untuk mengecek identitas pengguna saat melakukan registrasi kartu SIM. Dengan cara ini, perusahaan dapat mempercepat proses onboarding pengguna baru serta mencegah terjadinya risiko pencurian identitas saat registrasi kartu SIM.

Tren Penerapan e-KYC di Indonesia

Penerapan e-KYC di Indonesia sudah berkembang masif sebagai upaya dari transformasi digital di berbagai sektor, baik sektor bisnis hingga layanan publik. Sebagai contoh, tren e-KYC berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) semakin populer, dengan akses ke NIK yang mencapai miliaran kali dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini banyak digunakan oleh lembaga publik untuk verifikasi identitas yang lebih cepat dan aman serta mencegah risiko kejahatan cyber.

Teknologi artificial intelligence (AI) mulai terintegrasi ke dalam sistem e-KYC untuk proses verifikasi data yang lebih cepat dan akurat. AI juga digunakan untuk mengidentifikasi pola tindakan mencurigakan dan mencegah terjadinya upaya kejahatan. Adanya AI tidak hanya mendukung efisiensi dalam proses e-KYC, tetapi juga meningkatkan keamanan transaksi modern.

Tren e-KYC lainnya adalah integrasi teknologi blockchain. Teknologi ini mendukung proses verifikasi data yang lebih aman dan transparan karena setiap perubahan data akan tercatat dalam jaringan yang tidak bisa diubah. Meskipun belum banyak diimplementasikan, blockchain memiliki potensi besar untuk membuat proses e-KYC lebih kuat dan aman. 

Wujudkan Proses e-KYC yang Efisien dan Aman dengan Solusi e-KYC PhinCon!

Maksimalkan efisiensi operasional bisnis Anda dengan solusi e-KYC terbaik dari Phincon! Keamanan dan kepercayaan adalah landasan utama dalam menghadirkan layanan e-KYC PhinCon. Dengan teknologi canggih, Phincon menawarkan solusi yang tidak hanya efisien, tetapi juga terpercaya, sehingga membantu Anda mempercepat proses verifikasi identitas pelanggan tanpa mengorbankan tingkat keamanan.

Untuk informasi lebih lanjut seputar e-KYC, Anda dapat menghubungi email marketing@phintraco.com

Editor: Irnadia Fardila