Blog and News

17 July 2024 Muftia Parasati

Application Performance Monitoring: Kunci Performa Aplikasi Stabil

Bayangkan sebuah aplikasi yang mengalami error tak terduga atau loading yang lambat saat akan digunakan. Hal-hal seperti ini tentunya sangat mengganggu, hingga akhirnya pengguna memutuskan untuk tidak akan memakai aplikasi tersebut. Tidak jarang situasi ini akan berdampak buruk pada reputasi dan pendapatan perusahaan. Guna mencegah hal ini, teknologi Application Performance Monitoring digunakan untuk memantau performa aplikasi agar selalu optimal. Kenali lebih lanjut tentang apa itu Application Performance Monitoring serta keuntungan memakai teknologi ini untuk pemantauan performa aplikasi Anda.

Apa yang Dimaksud dengan Application Performance Monitoring (APM)?

Application Performance Monitoring (APM) adalah proses yang memakai software tools dan telemetry data untuk memantau performa aplikasi secara berkelanjutan. Melalui APM, developer dapat memastikan ketersediaan sistem, mengoptimalkan performa serta waktu respon, hingga meningkatkan pengalaman pengguna saat memakai aplikasi. 

Application Performance Monitoring tools digunakan untuk menemukan data atau insight secara real-time. Hasilnya, developer dapat mendeteksi masalah pada aplikasi sejak dini dan mengatasinya sesegera mungkin. Selain identifikasi masalah aplikasi sejak dini, APM juga memastikan aplikasi digital dapat berjalan dengan baik dengan downtime sesedikit mungkin. Dengan demikian, pengguna yang memakai aplikasi dapat merasakan pengalaman positif secara konsisten.

Bagaimana Cara Kerja Application Performance Monitoring?

Application Performance Monitoring (APM) bekerja dengan melacak apakah aplikasi beroperasi dalam parameter normal. Jika terjadi keanehan atau anomali, APM akan mengirimkan peringatan dan mengumpulkan data dari masalah yang muncul pada aplikasi. Data tersebut dianalisis untuk dilihat dampaknya terhadap perusahaan. 

Selanjutnya, APM memberikan insight tentang cara memperbaiki application environment pada aplikasi tersebut. Hasilnya, developer dapat mendeteksi masalah dengan mudah dan memperbaiki masalah serupa di masa yang akan datang sebelum berdampak pada pengguna.

APM bergantung pada 3 jenis data untuk melihat keseluruhan performa dari aplikasi, yaitu metrik, traces, dan log files.

  • Metrik: Pengukuran kuantitatif yang menunjukkan status performa aplikasi. Beberapa contoh metrik adalah waktu respon, jumlah request yang ditangani per unit waktu, persentase kegagalan pemrosesan request, hingga pemakaian sumber daya seperti CPU dan memori. Perubahan pada metrik dapat mengindikasikan masalah pada aplikasi.
  • Traces: Traces memetakan perjalanan request dari pengguna saat berinteraksi dengan komponen dan layanan di dalam jaringan. Traces juga berguna untuk mengidentifikasi kemungkinan inefisiensi yang muncul pada aplikasi. Hal ini sangat penting untuk melihat penyebab utama dari masalah performa yang muncul, khususnya pada sistem yang kompleks.
  • Log Files: Log files merujuk pada catatan kronologis berisi berbagai event yang terjadi pada aplikasi. Log files dapat berisi informasi seperti tindakan pengguna, pesan sistem, jumlah error, hingga debugging data. Menganalisis log files bertujuan untuk memahami konteks di balik masalah yang muncul serta mengidentifikasi event tertentu yang memicu munculnya masalah tersebut.

Apa Saja Metrik yang Dilacak dalam Application Performance Monitoring?

Berikut ini adalah beberapa contoh metrik yang digunakan untuk melacak performa aplikasi melalui Application Performance Monitoring (APM):

  • Pemakaian CPU: Metrik pertama yang dilacak APM adalah pemakaian CPU serta kebutuhan memori. Informasi metrik CPU memperlihatkan apakah aplikasi Anda mendapatkan sumber daya komputasi yang memadai untuk beroperasi dengan optimal.
  • Waktu Respon: Metrik waktu respon merujuk pada banyaknya waktu yang diperlukan aplikasi untuk mengembalikan request kepada pengguna. Waktu respon ini biasanya diukur dalam milidetik atau detik. Waktu respon yang lambat dapat mengindikasikan masalah pada aplikasi
  • Tingkat Error: APM merekam dan melaporkan tingkat error pada aplikasi. Tingkat error yang relatif tinggi dapat menunjukkan adanya masalah pada kode atau infrastruktur aplikasi.
  • Ketersediaan dan Uptime Aplikasi: Metrik ketersediaan dan uptime aplikasi sangat penting untuk memastikan aplikasi dapat memproses request dari pengguna. Banyak service-level agreement hanya mengizinkan persentase downtime tertentu pada periode waktu yang ditentukan. APM memantau ketersediaan dan uptime aplikasi serta membandingkan parameter dengan yang disepakati oleh penyedia layanan dan klien.
  • Tingkat Request: Metrik tingkat request merujuk pada berapa banyak request pengguna yang diterima aplikasi. Dengan memantau trafik yang masuk, APM dapat menemukan adanya anomali dan mengirimkan peringatan. Misalnya, peringatan dapat muncul jika APM mendeteksi peningkatan atau penurunan request yang tidak biasa, serta jumlah request yang tinggi dari pengguna yang sama.

Apa Saja Keuntungan Memakai Application Performance Monitoring?

Orang-orang menggunakan aplikasi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, dan sebagainya. Namun, jika aplikasi mengalami kerusakan atau lambat merespon, pelanggan dapat merasakan frustasi atau ketidakpuasan, khususnya kepada perusahaan penyedia aplikasi tersebut. Jadi, aplikasi yang selalu tersedia dan berjalan normal sangat penting untuk menjaga operasional bisnis perusahaan agar tidak terganggu. Beberapa contoh keuntungan dari pemakaian Application Performance Monitoring (APM) adalah:

Pemecahan Masalah yang Lebih Mudah dan Cepat

Masalah pada aplikasi seperti respon yang lambat, internal server error, crash, dan sebagainya dapat merusak pengalaman pengguna saat memakai aplikasi tersebut. Application Performance Monitoring (APM) tools dapat mendiagnosis masalah ini dengan cepat melalui proses tracing request di sepanjang komponen sistem. Hal ini akan membantu tim IT dalam menemukan akar permasalahan dan mengatasinya dengan cepat. Diagnosis yang cepat dari APM akan meminimalkan durasi downtime aplikasi. 

Menghemat Biaya Operasional

Proses pemeliharaan dan perbaikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebuah aplikasi dengan performa buruk serta sering bermasalah dapat menghabiskan banyak biaya untuk proses perbaikannya. APM mencegah hal ini dengan identifikasi masalah serta perbaikan dalam waktu yang relatif cepat. Bahkan, APM dapat membantu tim IT dalam mencegah masalah sebelum disadari oleh pengguna melalui pemasangan parameter normal. Peringatan akan muncul jika performa aplikasi tidak sesuai dengan parameter normal tersebut. Cara ini akan menghemat biaya yang diperlukan untuk perbaikan aplikasi.

Meningkatkan Kualitas Pengalaman Pengguna

Aplikasi dengan performa buruk akan berdampak pada memburuknya pengalaman pengguna saat memakai aplikasi tersebut. Misalnya, saat sebuah aplikasi mengalami server error, tidak jarang pengguna memilih berpindah ke aplikasi lain. Ketidakpuasan pengguna juga akan mempengaruhi reputasi perusahaan di mata pengguna. Hasilnya, pemakaian dan adopsi aplikasi akan menurun, yang nantinya akan berdampak pada penurunan pendapatan.

Meningkatkan Conversion Rate

Conversion rate adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kesuksesan strategi marketing, khususnya melalui online channel. Website dan aplikasi sering menjadi channel untuk menjalankan strategi marketing, sehingga penting untuk memastikan performa optimal dengan downtime sesedikit mungkin. Kecepatan loading halaman atau pemrosesan request berdampak langsung pada conversion rate. APM memastikan performa website maupun aplikasi selalu cepat, sehingga mendorong terjadinya proses konversi dari pengguna.

Tingkatkan Performa dan Efisiensi Aplikasi dengan Solusi APM dari PhinCon!

Kelancaran performa aplikasi telah menjadi penentu utama kesuksesan bisnis maupun keunggulan kompetitif. Maka dari itu, bagi Anda yang tertarik memantau performa aplikasi serta mencegah masalah sejak dini, PhinCon menawarkan solusi Application Performance Monitoring New Relic untuk mewujudkan kualitas aplikasi berperforma tinggi. 

Solusi Application Performance New Relic telah diakui sebagai leader dalam Gartner Magic Quadrant untuk kategori Application Performance Monitoring and Observability selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukkan kualitas APM New Relic untuk meningkatkan uptime aplikasi secara signifikan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Application Performance Monitoring New Relic, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com

Editor: Cardila Ladini