Blog and News

21 August 2024 Muftia Parasati

Wireframe: Strategi Ciptakan Desain Web yang Terstruktur

Salah satu langkah awal yang perlu dilalui dalam pengembangan aplikasi adalah pembuatan wireframe. Sebelum memasuki pengembangan aplikasi yang rumit dan kompleks, wireframe berperan sebagai sketsa dasar berisi struktur, tata letak komponen, dan elemen utama UI dalam sebuah produk digital, seperti website atau aplikasi. 

Proses wireframing memberikan gambaran awal tentang bagaimana sebuah produk digital terlihat dan berfungsi. Proses wireframing sangat penting untuk mengidentifikasi masalah sejak dini, menguji alur pengguna, serta memastikan produk digital bisa memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis dengan efektif. Kenali lebih lanjut tentang apa itu wireframe, tujuan wireframing, hingga alur pembuatannya!

Apa Itu Wireframe?

Wireframe adalah gambaran visual dasar dari elemen-elemen yang ada di dalam aplikasi atau website. Melakukan wireframing artinya menciptakan kerangka outline bersifat 2 dimensi berisi aspek-aspek yang ingin dimasukkan ke dalam aplikasi. Hasil wireframing bisa digambar manual di kertas maupun secara digital. 

UX designer umumnya memakai wireframe untuk memberikan gambaran jelas tentang struktur halaman, layout, information architecture, alur pengguna, hingga fungsionalitas dalam aplikasi. Hasil wireframing dipresentasikan kepada stakeholder seperti designer, developer, investor, ataupun klien yang terlibat dalam pengembangan aplikasi. Jika sudah disetujui, maka proses pengembangan bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Apa Saja Jenis-Jenis Wireframe?

Jenis wireframe terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

  • Low-fidelity wireframe: Jenis ini merupakan kerangka paling dasar dari sebuah halaman atau aplikasi. Jenis low-fidelity menunjukkan posisi tiap elemen di dalam layar halaman atau aplikasi. Elemen tersebut dapat berupa placeholder untuk teks dan gambar, heading, menu, dan tombol-tombol.
  • Mid-fidelity wireframe: Jenis mid-fidelity adalah versi yang lebih mendetail dibandingkan low-fidelity. Designer menggunakan jenis ini untuk mengeksplor pendekatan baru terhadap alur pengguna dan elemen desain UI, serta memetakan fungsi dan interaksi utama pada aplikasi.
  • High-fidelity wireframe: Jenis high-fidelity seringkali ditampilkan sebagai prototype awal. Komponen dalam high-fidelity dapat mencakup tipografi, fitur yang lebih mendetail, hingga sistem menu di dalam aplikasi.

Apa Bedanya Prototype dan Wireframe?

Baik prototype dan wireframe sama-sama merupakan bagian dari proses pengembangan aplikasi. Namun, keduanya juga memiliki beberapa perbedaan, khususnya dari segi tujuan pembuatannya.

Wireframe merupakan kerangka dasar dari sebuah halaman atau aplikasi. Proses wireframing berfokus pada struktur dan layout produk digital seperti website atau aplikasi. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan representasi dasar dari tampilan halaman atau aplikasi. Hasil wireframing biasanya tidak mengandung fitur interaktif, berwarna hitam putih, serta memiliki bentuk dasar maupun placeholder untuk konten. 

Sementara prototype berfokus dalam aspek interaktif dan fungsional di dalam produk digital. Prototype berfungsi sebagai simulasi untuk menguji pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk digital. Maka dari itu, prototyping banyak digunakan untuk usability testing dan memvalidasi pilihan desain yang sudah ditentukan. Proses prototyping biasanya dilakukan setelah proses wireframing.

Apa Tujuan Dibuatnya Wireframe?

Pembuatan wireframe biasa dilakukan pada awal proses pengembangan aplikasi. Tujuan utama dari wireframing adalah untuk mendemonstrasikan gambaran awal UI kepada Klien, Designer, Developer, maupun Stakeholder lainnya. Jadi, semua pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan aplikasi memahami struktur, layout, dan hierarki informasi dasar yang sudah dirancang. Hal ini juga penting untuk mengkomunikasikan ide-ide dan memperbaiki wireframe sesuai masukan dari Stakeholder.

Sebagai sketsa awal dari sebuah halaman atau aplikasi, wireframe juga berguna untuk mengidentifikasi potensi masalah yang muncul, seperti pada navigasi, fungsionalitas, maupun alur informasi sejak dini. Jadi, perbaikan bisa segera dilakukan sebelum memasuki proses pengembangan yang lebih kompleks. 

Tujuan lainnya dari proses wireframing adalah untuk memastikan fungsionalitas dan konten halaman diposisikan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan bisnis. Jadi, aplikasi yang akan dikembangkan tidak hanya memenuhi kebutuhan bisnis, tetapi juga memaksimalkan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk digital.

Bagaimana Proses Pembuatan Wireframe?

Proses wireframing mencakup beberapa langkah penting untuk mewujudkan hasil wireframing yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan pengguna ataupun perusahaan. Adapun langkah dalam pembuatan wireframe adalah:

Lakukan Riset

Langkah pertama adalah melakukan riset untuk memahami aplikasi yang akan dibuat. Hal ini penting untuk mengerti target bisnis yang ingin dicapai serta memahami kebutuhan pengguna. Misal, tujuan dibuatnya aplikasi adalah untuk menyediakan informasi, memfasilitasi transaksi, dan sebagainya. 

Designer juga perlu memahami pengguna yang ditargetkan. Hal ini termasuk demografi, preferensi, hingga kebutuhan pengguna. Misal, sebuah aplikasi e-wallet ditujukan untuk kelompok pekerja usia 21-35 tahun yang ingin mengelola keuangan. Dengan demikian, hasil wireframing yang dibuat dapat bersifat user-centered design serta menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang dituju.

Petakan Alur Pengguna

Selanjutnya adalah memetakan alur pengguna selama berinteraksi dengan produk digital. Dalam hal ini, penting untuk memvisualisasikan bagaimana pengguna berinteraksi sejak awal hingga akhir. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi tugas dan tujuan pengguna saat memakai aplikasi. Jadi, designer dapat memprioritaskan konten dan fitur untuk dimasukkan di dalam rpses wireframing.

Buat Layout Dasar

Setelah memahami kebutuhan bisnis dan pengguna serta memetakan alur pengguna, langkah berikutnya adalah membuat layout dasar untuk wireframe. Layout yang dibuat mencakup grid atau layout serta area untuk komponen seperti header, menu navigasi, content block, tombol hingga footer. Layout dasar biasanya hanya berupa garis atau bentuk dasar tanpa elemen desain yang kompleks seperti warna atau gambar.

Kumpulkan Feedback

Langkah berikutnya adalah mengumpulkan feedback dari layout dasar pada  hasil wireframing yang sudah dibuat. Feedback ini berguna untuk meningkatkan kualitas maupun memperbaiki desain hasil wireframing sebelum berlanjut ke tahap berikutnya. Tahap ini menekankan kolaborasi dengan semua pihak yang terlibat. Jadi, semua stakeholder memiliki pemahaman yang sama tentang wireframe yang sudah dibuat.

Lakukan Iterasi dan Perbaikan

Insight dan feedback berharga dari stakeholder selanjutnya diterapkan ke desain wireframe yang sudah dibuat. Iterasi dan perbaikan dilakukan secara terus menerus hingga design dalam wireframe dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis. Penyesuaian pada layout, proporsi komponen, konten, hingga information architecture perlu dilakukan sesuai feedback

Lakukan Pengujian pada Wireframe

Langkah terakhir dalam proses wireframing adalah menguji wireframe yang sudah dibuat. Tahap ini meliputi pengujian desain, identifikasi masalah yang berpotensi muncul, serta menyempurnakan wireframe untuk pengalaman pengguna yang tanpa celah serta memuaskan. Pengujian secara iteratif penting untuk memastikan desain wireframe sejalan dengan kebutuhan pengguna dan bisnis.

Optimalkan Desain Produk Anda dengan Wireframe Berkualitas dari PhinCon

Sebagai sebuah kerangka dasar, wireframe merupakan fondasi kuat untuk mewujudkan aplikasi yang berkualitas. Wireframing sangat penting untuk menghindari kesalahan fatal sebelum masuk ke tahap pengembangan yang lebih kompleks. Di sinilah peran PhinCon dengan solusi UI/UX untuk memenuhi kebutuhan desain aplikasi Anda, termasuk membuat hasil wireframing yang sederhana dan berkualitas. Tim UI/UX kami merupakan tenaga profesional dan berpengalaman dalam mendesain aplikasi yang sejalan dengan kebutuhan pengguna maupun tujuan bisnis. 

Tim kami berpengalaman dalam membuat beberapa jenis aplikasi, seperti super apps, telecommunication, medical services, keuangan dan perbankan, insurance, hingga e-commerce. Dengan rekam jejak ini, kami siap membantu Anda menciptakan wireframe yang efektif dan berkualitas.

Untuk informasi lebih lanjut tentang solusi UI/UX, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.

Editor: Cardila Ladini